
Nasi Jinggo adalah salah satu ikon kuliner Bali yang memikat hati banyak orang. Dibungkus rapi dengan daun pisang, hidangan ini mungkin terlihat sederhana, namun rasanya luar biasa kaya.
Seporsi kecil nasi, lauk pedas, dan sambal khas Bali berpadu sempurna, menciptakan pengalaman rasa yang sulit dilupakan.
Bagi masyarakat Bali, Nasi Jinggo bukan sekadar makanan, tetapi juga bagian dari budaya dan gaya hidup sehari-hari.
Baca Juga Artikel: Review Batu Permata & Jewellery Paling Bagus Dan Cantik
Sejarah dan Makna di Balik Nasi Jinggo
Asal Usul Nama โJinggoโ
Ada banyak versi mengenai asal-usul nama Nasi Jinggo. Salah satunya menyebutkan bahwa kata โJinggoโ berasal dari bahasa Hokkien โJeng Goโ, yang berarti seribu lima ratus (harga nasi ini di masa lalu hanya Rp1.500).
Namun ada juga yang mengaitkannya dengan film โDjangoโ, yang populer di Bali saat itu โ sehingga nama tersebut akhirnya melekat sebagai sebutan untuk nasi bungkus mini ini.
Baca Juga Artikel: Rekomendasi Judul Film Bagus Terbaru Dan Terupdate 2025
Filosofi di Balik Sajiannya
Walau porsinya kecil, Nasi Jinggo menyimpan filosofi mendalam: kesederhanaan yang penuh makna.
Bungkus daun pisang menjadi simbol kehangatan dan keharmonisan, sedangkan isiannya menggambarkan keseimbangan antara rasa pedas, gurih, dan manis โ seperti kehidupan masyarakat Bali yang penuh harmoni.
Baca Juga Artikel: Kuliner Nusantara Perkumpulan Tempat Makanan Enak Indonesia
Resep Nasi Jinggo Khas Bali yang Gurih dan Pedas
Jika kamu ingin mencicipi cita rasa Bali tanpa harus ke Pulau Dewata, berikut resep Nasi Jinggo khas Bali yang bisa kamu coba di rumah.
Baca Juga Artikel: Games Lonely Tempat Hiburan Gaming Online
๐ Bahan Utama
- 4 porsi nasi putih hangat
- Daun pisang untuk membungkus
- Tusuk lidi untuk menyemat
๐ Bahan Lauk Ayam Suwir Pedas
- 300 gram daging ayam rebus, suwir halus
- 5 siung bawang merah, iris tipis
- 3 siung bawang putih, cincang halus
- 5 cabai merah besar, haluskan
- 10 cabai rawit merah, haluskan
- 1 batang serai, memarkan
- 2 lembar daun jeruk
- 1 sdt terasi goreng
- 1 sdm gula merah
- Garam dan penyedap secukupnya
- 2 sdm minyak untuk menumis
Baca Juga artikel: Traveling Nusantara Tempat Wisata Dan Budaya Indonesia
๐ถ๏ธ Bahan Sambal Matah
- 10 siung bawang merah, iris halus
- 5 cabai rawit, iris tipis
- 2 batang serai, ambil bagian putih, iris tipis
- 3 lembar daun jeruk, iris halus
- 1 sdt garam
- 1 sdt terasi bakar
- 2 sdm minyak kelapa panas
๐ณ Bahan Pelengkap
- Mie goreng atau bihun goreng secukupnya
- Tempe kering atau abon sapi (opsional)
๐ฉโ๐ณ Cara Membuat Nasi Jinggo
1. Tumis Ayam Suwir
Panaskan minyak, tumis bawang merah, bawang putih, dan cabai hingga harum.
Tambahkan serai, daun jeruk, terasi, gula merah, dan garam.
Masukkan ayam suwir, aduk rata, lalu masak hingga bumbu meresap sempurna.
2. Siapkan Sambal Matah
Campurkan semua bahan sambal matah dalam wadah, lalu siram dengan minyak panas.
Aduk rata agar aroma bawang dan cabai lebih keluar.
3. Penyajian
Ambil selembar daun pisang, letakkan satu sendok nasi hangat di tengahnya.
Tambahkan ayam suwir pedas, sedikit mie goreng, dan sambal matah di atasnya.
Bungkus rapi seperti kerucut kecil, lalu sematkan dengan tusuk lidi.
Ciri Khas dan Keunikan Nasi Jinggo
- Porsi kecil tapi padat rasa โ cocok sebagai camilan atau makanan ringan di malam hari.
- Dibungkus daun pisang yang menambah aroma khas dan menjaga kehangatan nasi.
- Cita rasa Bali otentik โ perpaduan pedas, gurih, dan wangi rempah yang khas.
- Mudah ditemukan di mana-mana โ dari pinggir jalan hingga pasar malam di Bali.
Tips Membuat Nasi Jinggo Lebih Autentik
- Gunakan daun pisang muda agar mudah dilipat dan tidak sobek.
- Untuk rasa yang lebih khas, tambahkan sambal goreng tempe sebagai pelengkap.
- Pastikan ayam dimasak hingga kering agar tidak merusak daun pisang saat dibungkus.
- Sajikan dalam porsi kecil agar terasa seperti versi aslinya di Bali.
Nasi Jinggo Cita Rasa Khas Bali dalam Balutan Daun Pisang
Nasi Jinggo membuktikan bahwa kelezatan tidak harus datang dari sesuatu yang mewah.
Hidangan ini sederhana, tapi setiap suapannya membawa cerita tentang kehidupan Bali โ hangat, ramah, dan penuh rasa.

Leave a Reply